Sikka, InfoInfrastruktur.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kunci kemakmuran di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah dengan adanya ketersediaan air. Hal tersebutlah yang selalu menjadi permintaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam setiap kunjungan Presiden ke provinsi ini.
“Setiap saya datang ke NTT, awal-awal, selalu yang diminta adalah bendungan, yang diminta adalah waduk. Dan permintaan itu adalah betul. Begitu ada air, semua bisa ditanam, tanaman tumbuh, buahnya diambil, daunnya bisa dipakai untuk peternakan,” kata Presiden saat meresmikan Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (23/2/2021) sore.
Dalam peresmian Bendungan Napun Gete oleh Presiden Jokowi, turut mendampingi Seskab Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, dan Uskup Maumere Mgr. Martinus Edwaldus.
Peresmian Bendungan Napun Gete ini adalah yang ketiga setelah sebelumnya Presiden meresmikan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang dan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu. Secara keseluruhan Pemerintah menargetkan pembangunan 7 bendungan di Provinsi NTT.
“Inikan sebuah lompatan yang tidak kecil. Tetapi, produktivitas itu betul-betul harus dimunculkan. Jangan hanya pertaniannya saja, (tapi) limbah pertanian bisa dipakai untuk makanan ternak,” ujar Presiden menyampaikan harapannya terkait keberadaan bendungan tersebut.
Dengan terselesaikannya satu per satu bendungan dari 7 bendungan yang ditargetkan Pemerintah, Presiden meyakini dapat meningkatkan produktivitas masyarakat di NTT.
“Saya meyakini insyaallah dengan Gubernur dan Wakil Gubernur yang baik, dengan Bupati dan Wakil Bupati yang baik, memimpin rakyatnya, menggiring semuanya untuk produktif, saya yakin tidak lama lagi NTT akan makmur dan tidak menjadi provinsi yang kategorinya kalau di negara kita masih pada kondisi yang kurang,” ujarnya.
Presiden pun berharap NTT dapat menjadi pendukung ketahanan pangan nasional. “Inilah masa depan yang kita inginkan. Yang minus menjadi semuanya surplus. Karena tadi, misalnya di Sumba Tengah baru setahun baru panen satu kali. Dengan air, tadi saya minta kepada Menteri Pertanian, panen dua kali plus jagung sekali, artinya tiga kali. Ini lompatan produktivitas yang akan saya ikuti,” tandas Presiden, dikutip InfoInfrastruktur dari setkab.go.id.
Bendungan Napun Gete Kabupaten Sikka mempunyai kapasitas tampung 11,22 juta meter kubik, luas genangan 99,78 hektare. Bendungan ini memiliki manfaat untuk penyediaan air irigasi seluas 300 hektare, penyediaan air baku 0,2 meter kubik per detik, dan potensi penyediaan listrik tenaga air sebesar 0,1 megawatt, serta pengendalian banjir daerah hilir dan potensi untuk kebutuhan pengembangan sektor pariwisata. Biaya dari pembangunan Bendungan Napun Gete sebesar Rp880 miliar dengan masa pelaksanaan tahun 2016-2020. (RedInfra)
dibaca oleh 1,296 orang
Be the first to comment