Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi, Tata Kelola Air Jadi Kunci Keberhasilan Food Estate Kalimantan Tengah

Space Iklan

Food Estate Kalimantan Tengah
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa atau food estate di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. (Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

KAPUAS, InfoInfrastruktur.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, keberhasilan program strategis nasional food estate di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah terletak pada tata kelola air, mulai dari hulu hingga hilir. Pengembangan kawasan food estate tersebut dilakukan melalui rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi yang dibangun secara bertahap.

“Tata kelola air yang sedang dikerjakan Kementerian PUPR, bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir dan dapat digunakan saat musim kemarau sebagai sumber pengairan,” kata Menko Luhut meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa atau food estate di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (6/4/2021).

Dalam kunjungan ini, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengembangan food estate di Kalimantan Tengah untuk tanaman padi di lahan aluvial seluas 165.000 hektare (ha) merupakan lahan Eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) dengan leading sector Kementerian Pertanian, dan telah dimulai sejak akhir September 2020.

Pada tahap rehabilitasi dan peningkatan saluran irigasi di Blok A sekitar 2.000 ha, pengerjaan dilakukan guna memastikan saluran primer dan sekunder dapat mengalirkan air dengan baik. 

Menteri Basuki menekankan pentingnya tata kelola air (water management) dengan tujuan untuk memastikan aliran air berjalan baik agar dapat mengurangi kadar keasaman yang ada di lahan rawa. “Pompa ditempatkan di titik-titik yang bisa menarik air dan agar ditambah. Ikuti aliran airnya pastikan berjalan,” pesan Menteri Basuki dikutip InfoInfrastruktur dari pu.go.id.

Rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi Blok A seluas 38.631 ha di lokasi pengembangan Food Estate Kalteng telah dimulai konstruksinya sejak 28 September 2020, dengan kontrak tahun jamak 2020-2022 senilai Rp 738,04 miliar. Pekerjaannya dilaksanakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya – Hutama Karya – Adipatria, KSO. 

Dari total luas lahan di Blok A tersebut, sebanyak 17.257 ha, irigasinya akan direhabilitasi dan 21.374 ha akan ditingkatkan kondisinya. Pada tahun 2020 rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi rawa wilayah kerja Blok A (DIR UPT Dadahup) seluas 2.000 ha (A1 & A5) telah selesai 100%.

Lingkup pekerjaan utamanya terdiri dari pekerjaan galian saluran sepanjang 177,25 km yang terdiri dari saluran primer pembantu (4,91 km), sekunder (21,06 km), tersier (48,70 km), kuarter (97,57 km), dan kolektor (5,01 km). Selain itu juga dilakukan pembuatan pintu air otomatis, box culvert, pompa tenaga matahari (surya) dengan debit 100.000 liter/hari, dan rumah pompa. 

Kegiatan rehabilitasi & peningkatan jaringan irigasi rawa Blok A seluas 36.631 ha dilanjutkan pada tahun 2021 ini dengan progres sebesar 34.90%. Sedangkan untuk kegiatan bantuan Pembukaan Lahan (Land Clearing) seluas 740 ha, setelah dilakukan verifikasi dilapangan menjadi 722,45 ha (termasuk tanah restan) pada Blok A5, saat ini progresnya sudah tuntas 100% dan siap untuk pengolahan tanah.

Tri Suparwanto, salah seorang petani yang ditemui saat kunjungan tersebut menyatakan, dampak utama dari pengembangan food estate Kalteng yang telah dimulai adalah kembali aktifnya pertanian yang produktif. “Sebelum ada program ini, lahan sempat terlantar ditinggal transmigran. Sekarang luas tanam meningkat dari sekitar 150-200 ha menjadi 425 ha, dengan produksi sekitar 4-5 ton per hektar. Perbaikan jaringan irigasi juga berpengaruh terhadap pengendalian banjir yang sempat terjadi sampai  1 meter masuk rumah di tahun 2005,” tuturnya.

Turut hadir dalam tinjauan tersebut Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran, Bupati Pulang Pisau H. Edy Pratowo, Bupati Kapuas Ben Brahim, Direktur Irigasi dan Rawa Ditjen SDA Suparji, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II Palangkaraya Dwi Cahyo Handono Setyawan, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalteng Hardi Siahaan, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalteng Yanuar Seto Nugroho, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Krisno Yuwono. (Infrared)

dibaca oleh 1,669 orang

Space Iklan

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*