Perluasan Coral Stock Center di Pantai Malalayang Manado Dukung Pemulihan Laut

Space Iklan

Coral Stock Center
Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Wilayah Kerja Manado menambah luasan Coral Stock Center (CSC) Pantai Malalayang, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara dengan menggunakan rak transplantasi pipa PVC. (Foto: Humas Ditjen Pengelolaan Ruang Laut)

JAKARTA, InfoInfrastruktur.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Wilayah Kerja (Wilker) Manado, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) terus menambah luasan Coral Stock Center (CSC) Pantai Malalayang, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Bersamaan dengan peringatan Coral Triangle Day (CT Day) pada 9 Juni 2021 lalu, upaya ini merupakan bukti dukungan terhadap tema yang diusung CT Day 2021, yaitu “Driving Blue Recovery for Coral Triangle” atau mendorong pemulihan laut bagi kawasan segitiga karang.

Tema ini diangkat sekaligus bertujuan untuk menyampaikan pesan pentingnya upaya mempromosikan dan mendukung kegiatan blue recovery (pemulihan laut) di semua negara anggota CTI-CFF, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Timor-Leste, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Tb. Haeru Rahayu menerangkan, terumbu karang merupakan habitat penting bagi kehidupan biota laut sehingga peran semua pihak baik pemerintah maupun swasta sangat penting untuk menjaga habitat tersebut.

“Kawasan Segitiga Karang yang meliputi enam negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Timor-Leste, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon, punya lebih dari 500 jenis karang, 3 ribu spesies ikan karang serta berbagai macam jenis ikan penting di dunia. Peran aktif dalam menjaga wilayah segitiga karang tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun harus dilakukan oleh semua pemangku kepentingan,” urai Tebe, panggilan Tb. Haeru Rahayu.

Menurut Tebe, komitmen KKP dalam melestarikan terumbu karang untuk menjaga keseimbangan ekosistem di laut diwujudkan antara lain melalui inisiasi pembentukan Coral Stock Center.

Lebih lanjut Tebe menjelaskan, CSC Malalayang Manado merupakan  CSC pertama yang diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada Tahun 2020 lalu dan menjadi pionir bagi CSC lainnya di seluruh Indonesia.

Rak transplantasi pipa PVC

Sementara Kepala BPSPL Makassar Getreda Melsina Hehanussa mengungkapkan, total rak transplantasi yang berhasil diturunkan di Malalayang sebanyak 50 rak berbahan pipa PVC yang terdiri dari 800 substrat fragmen dari 8 jenis karang, yakni Acropora formosa, Acropora loripes, Acropora carduus, Pocilopora verrucosa, Porites clyndrica, Ceriatopora hytrrix, Hydnophora rigida dan Stylophora subseriata. Delapan jenis karang ini merupakan anakan (f2) yang diambil dari indukan karang yang sudah tersedia di CSC Malalayang.

“Coral Stock Centre memang didesain untuk menyediakan bibit karang bagi kegiatan transplantasi. Kami tentunya berharap tidak ada lagi pengambilan bibit karang dari alam secara langsung, setiap ada kegiatan transplantasi di sekitar perairan Pantai Malalayang” tutup Getreda.

Sejak tahun 2015, BPSPL Makassar Wilayah Kerja Manado mulai melakukan upaya rehabilitasi terumbu karang melalui inisiasi kegiatan Pusat Pembibitan Karang atau lebih dikenal sebagai CSC di Pantai Malalayang. Kegiatan ini didesain secara berkelanjutan hingga akhir tahun 2016 dan berhasil melakukan pembibitan untuk stock indukan karang transplantasi sebanyak 85 rak (meja transplantasi), 1.360 susbstrat/spesimen, dari 20 spesies karang yang diambil dari sekitar perairan Pantai Malalayang.

Hal tersebut dilakukan sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Kawasan Konservasi. Terumbu karang merupakan sumber daya laut yang sangat penting bagi kehidupan manusia, baik secara ekologi maupun secara ekonomi.

Kekayaan ekosistem terumbu karang menjadi aset bagi pembangunan dan kemakmuran bangsa sehingga perlu dijaga dan dilestarikan agar memberikan manfaat secara terus menerus bagi masyarakat pesisir dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Penambahan luas melalu transplantasi karang CSC Malalayang diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan seperti DKPD Provinsi Sulawesi Utara, Polair Manado, Kelompok Konservasi Mudung Family, Kelompok Coral Lestari Malalayang, POSSI Sulut, Free Dive Manado, Free Dive Amurang, Kokima Divers, Boboca Diving Club, Mahasiswa President University dan Divers Clean Action MDR Manado. (Infared)

dibaca oleh 1,416 orang

Space Iklan

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*