BANDUNG, InfoInfrastruktur.com – Ketika itu berkisar tahun 1978-1979, turis warga Negara Jerman berkunjung ke Rumah Adat Tradisional Suku Karo Siwaluh Jabu, bernama Rumah Perpulungen di Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
Mickel, turis Jerman ini mengenakan kain tradisional Suku Karo, Uis Beka Buluh di kepalanya. Ketika itu turis Jerman ini (berada di tengah) sedang berfoto dengan dua orang warga Desa Ajijulu di depan Rumah Perpulungen, Desa Ajijulu. Kedua warga Desa Ajijulu ini ketika itu masih muda dan gagah, mereka adalah orang tua kami.
Kini mereka berdua sudah tiada, sebelah kiri yang memakai bulang-bulang Bapa Tengah kami (alm. Piara Ginting Suka) dan sebelah kanan bapak saya (alm. Reksa Ginting Suka).
Rumah Perpulungen yang tampak jendelanya ini adalah tempat tinggal Nini Biring (Beru Meliala) bersama Nini Bulang kami. Nini Biring ini adalah ibu yang melahirkan orang tua kami yang sedang berfoto bersama bule Jerman ganteng ini.
Semasa kecil saya di tahun 1980an, saya masih mengingat banyak turis Eropa dan Amerika yang sering berkunjung ke Rumah Perpulungen Ajijulu. Kadangkala para turis ini menginap di rumah Siwaluh Jabu ini. Kebetulan Bapak saya ketika itu bisa berbahasa Inggris dengan para turis Eropa dan Amerika tersebut, dan Bapa Tengah kami waktu itu adalah Kepala Desa Ajijulu.
Hari ini, Kamis tanggal 27 Mei 2021 adalah pertama kalinya saya melihat foto kedua orang tua kami ini berfoto bersama turis Jerman di depan Rumah Perpulungen Ajijulu. Foto ini dikirim oleh Abang saya, Mahanaim Ginting Suka dan anak kami Emia Seni Bina Ginting.
Kini Rumah Perpulungen Ajijulu ini sudah tidak ada. Demikian juga Nini Biring dan Nini Bulang, bersama kedua orang tua kami sudah kembali kepada Sang Pencipta. (Penulis: Mbayak Ginting)
Be the first to comment