BANDUNG, InfoInfrastruktur.com – Tim Pembina Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Jawa Barat melakukan kunjungan kerja ke beberapa lokasi penanaman tanaman RHL tahun 2019 di wilayah Kesatauan Pemangkuan Hutan (KPH) Garut, Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten. Roadshow kunjungan kerja ini dilakukan hari Selasa – Rabu, tanggal 25-26 Mei 2021 lalu.
Tim Pembina RHL Jawa Barat yang ikut dalam roadshow ini terdiri dari Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Cimanuk-Citanduy Ir Rukma Dayadi MSi, Kepala Dinas Kehutanan Jawa Barat Epi Kustiawan, Kepala Divisi Regional Perum Perhutani Jawa Barat dan Banten Amas Wijaya.
Kunjungan kerja ini dilakukan Tim Pembina RHL dalam rangka pengontrolan hasil penanaman tanaman Kegiatan RHL tahun 2019 lalu. Jumlah tanaman yang telah ditanam dari tahun tahun 2019 sampai tahun ke-2 ini kurang lebih 4,6 juta batang di luar jumlah tanaman sela.
Kegiatan RHL ini yang telah ditanam sejak tahun 2019 ini, kini dalam masa pemeliharaan sampai dengan tahun ke-2. Di masa pandemi seperti ini, kegiatan RHL ini juga berperan serta dalam membantu meningkatkan lagi perekonomian masyarakat. Tercatat untuk pemeliharaan tahun ke-2 (P2) saja melibatkan 94.983 Hari Orang Kerja (HOK).
Dalam kunjungan kerja ini, Kepala BPDASHL Cimanuk-Citanduy Rukma Dayadi mengatakan, kejadian banjir longsor yang datang silih berganti dari waktu ke waktu dan tempat yang berbeda- beda, tidak hanya sebagai fenomena alam semata.
“Tetapi menuntut kearifan kita dalam mengelola alam lingkungan, sehingga diharapkan dapat mengurangi kerusakan-kerusakan ekologi yang berdampak terhadap timbulnya kerugian harta benda dan bahkan jiwa yang sangat besar nilainya,” ungkap Rukma, panggilan akrab Rukma Dayadi.
Guna mengurangi potensi bencana alam, kata Rukma, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melalui BPDASHL Cimanuk-Citanduy telah melakukan berbagai upaya dalam melakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
“Salah satunya yaitu kegiatan RHL ini yang telah ditanam sejak tahun 2019 dan dipelihara sampai dengan tahun ke-2 seperti saat ini. Adapun jumlah tanaman yang telah ditanam dari tahun tahun 2019 sampai tahun ke-2 ini kurang lebih 4,6 juta batang di luar tanaman sela. Selain itu dalam masa pandemi seperti ini kegiatan RHL berperan serta membantu meningkatkan lagi perekonomian masyarakat. Tercatat untuk P2 saja sampai kuartal ke III kami melibatkan 94.983 HOK,” ungkap Kepala BPDASHL Cimanuk-Citanduy ini.
Sementara Kepala Divisi Regional Perum Perhutani Jawa Barat dan Banten Amas Wijaya menjelaskan, Kegiatan RHL tahun tanam 2019 ini seluas 8.525 ha. Sebagian besar kegiatan RHL ini terdapat di KPH Garut dengan luas mencapai 6.728 Ha.
Amas Wijaya menambahkan, kegiatan ini sudah sampai kepada tahap pemeliharaan tahun ke-2 dengan jenis pekerjaan antara lain penyediaan bibit sulaman, distribusi bibit, penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan, pengendalian hama penyakit serta pemeliharaan teknik konservasi tanah.
“Adapun bibit sulaman yang ditanam untuk pemeliharaan tahun ke-2 di KPH Garut, KPH Tasikmalaya, KPH Majalengka dan KPH Sumedang ini lebih dari 350 ribu batang. Progres Kegiatan RHL P2 yang sedang kami lakukan ini dengan tingkat keberhasilan minimal 80%,” tegasnya.
Kegiatan RHL ini mendapat dukungan dari Kepala Dinas Kehutanan Jawa Barat Epi Kustiawan. Menurut Epi, Kegiatan RHL yang dilakukan oleh Kementerian LHK melalui BPDASHL Cimanuk-Citanduy di lokasi Perum Perhutani sejak tahun 2019 dan dipelihara sampai tahun ini, sesuai dengan Perda Jawa Barat Nomor 07 Tahun 2005 tentang Pengendalian dan Rehabilitasi Lahan Kritis serta Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 522.4/17/Rek Tentang Pelaksanaan Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon di Lahan Kritis Kabupaten/ Kota Se-Jawa Barat.
“Oleh karena itu, mari kita bergotong royong bersama-sama agar hutan lestari, masyarakat Jabar sejahtera sehingga Jabar Juara,” ajak Epi. (Gins)
dibaca oleh 5,594 orang
Be the first to comment