
SUKABUMI, INFOINFRASTRUKTUR.COM – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pembangunan jalan Jalur Tengah Selatan (JTS) merupakan upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar memperbaiki aksesibilitas dan meningkatkan perekonomian masyarakat Jabar bagian selatan.
Pembangunan JTS ini membentang sejauh 357 kilometer, dari Kabupaten Sukabumi ke Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya hingga Kabupaten Ciamis. Wilayah yang akan dilintasi mulai dari Bagbagan Palabuahnratu, Kiaradua (Simpenan), Lengkong, Segaranten, dan Curug Kembar menuju Tanggeung, Ciwidey, Pangalengan, Cikajang, Bantar Kalong dan Kerta Rahayu.
“Kali ini kami melihat progres lokasi yang akan dijadikan program skala prioritas dalam kepemimpinan Pak Gubernur. Keinginan Pak Gubernur membangun akses di Jabar bagian selatan. Karena Jabar selatan skala prioritas peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Uu dalam kunjungannya di Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/9/2021).
Uu mengungkapkan, pembangunan JTS diharapkan dapat memangkas waktu tempuh sekaligus mengembangkan potensi pariwisata Jabar bagian selatan. Pembangunan JTS juga untuk menyempurnakan jalan existing atau yang sudah ada sebelumnya.

“Jalan yang sudah ada di bibir pantai itu pun mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan, agar lebih mantap lagi, maka Pak Gubernur ingin membuat jalan tengah selatan,” ucap Wagub.
“Sehingga konektivitas lebih cepat, jalan ditempuh bisa setengahnya. Misalnya dari wilayah Lengkong ke Sagaranten, sekarang 99 kilometer. Dengan JTS dibangun cukup 23 kilometer,” jelas Uu.
Uu berharap, dengan pembangunan JTS akan mendongkrak potensi desa wisata. “Jadi ini program luar biasa, dan juga di daerah tersebut sedang ada pembangunan desa wisata, rata-rata daerah punya potensi desa wisata,” tambahnya.

Dalam kunjungan Wagub di Kabupaten Sukabumi, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jabar A Koswara MP memaparkan pembangunan JTS ini kepada Uu. Koswara menjelaskan, feasibility study jalur ini sudah dilaksanakan pada 2014. Kemudian, Amdal sudah terbit pada 2016. Lalu desain awal diluncurkan pada 2019, kemudian menuju Detail Engineering Design dan Dokumen Lingkungan.
“Kemudian pada 2021 kami bikin pradesain. Konsep pembangunannya adalah melebarkan jalan-jalan kabupaten dan jalan desa yang masuk dalam trase, ke dalam standarnya Jalan Provinsi, jadi jalur baru, membuat koridor baru,” katanya.
Rencananya, pembangunan akan terbagi menjadi beberapa sesi. Sesi pertama akan dibangun Jalan Horisontal Tengah Jabar Selatan, yakni dari wilayah Lengkong-Sagaranten (23,20 km), kemudian Sagaranten-Tanggeung (37,55 km), disambung Tanggeung-Padasuka/Cipelah (33,79 km), hingga Padasuka/Cipelah — Rancabali (16,84 km). Totalnya 111,38 km.
Sesi kedua, dari kawasan Ciwidey-Pangalengan (22,12 km), lalu Pangalengan-Cikajang (53,48 km), Cikajang-Bantarkalong (68,54 km), Bantarkalong-Kertahayu (101,48 km). Totalnya sepanjang 245,62 km. Total panjang keseluruhan JTS adalah sepanjang 357 Km. (Infrared)
Be the first to comment